BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
STKIP
HAMZANWADI SELONG sebagai perguruan tinggi swasta terbesar di NTB dituntut
mampu memberikan pelayanan jasa pendidikan yang bermutu pada pelanggan. Untuk
itu fungsi perencanaan sebagai salah satu unsur dalam Managemen Mutu Terpadu
(MMT) merupakatan faktor terpenting dan mutlak harus dibenahi. Melalui
pembenahan fungsi perencanaan, dapat dihasilkan rencana yang bersifat strategis
dan mantap, sehingga pemanfaatan sumber daya dapat dilakukan secara efisien dan
terarah dengan pencapaian hasil kegiatan yang optimal.
Penyusunan Rencana Strategis Perguruan Tinggi,
selain berpedoman pada potensi dan kekuatan internal yang dimilikinya juga
harus tetap mempertimbangkan kebutuhan pelanggan dan perkembangan keadaan
lingkungan masyarakat sebagai faktor eksternal. Dalam era reformasi sekarang
ini, Indonesia menghadapi arus globalisasi dan liberalisasi informasi yang
membawa perubahan amat drastis pada berbagai aspek dan bidang kehidupan
manuisa, termasuk keberadaan perguruan tinggi dalam memberikan pelayanan jasa
pendidikan kepada masyarakat. Dalam
kehidupan yang bersifat global tersebut, maka Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan
Seni (IPTEKS) semakin berperan sebagai daya tangkal, daya penggerak dan
pengaman dalam memajukan masyarakat. Dengan demikian perguruan tinggi, dituntut
mampu berperan dalam menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki wawasan
IPTEKS yang luas, memiliki etos kerja tinggi, memiliki daya saing, dedikasi,
mandiri dan profesional yang dilengkapi dengan kualitas iman dan taqwa serta
akhlak mulya yang mantap.
STKIP HAMZANWADI
SELONG dalam menjalankan kegiatannya senantiasa mengacu pada perkembangan
lingkungan masyarakat sebagai kearifan lokal, regional, nasional, dan
internasional. Perkembangan tersebut mendorong perlunya dilakukan pengkajian
mendalam terhadap penyusunan Rencana Strategis STKIP HAMZANWADI SELONG
2006–2010.
Penyusunan
Rencana Strategis STKIP HAMZANWADI SELONG 2006–2010, selain berpedoman pada
potensi dan kekuatan sendiri, juga mempertimbangkan perkembangan keadaan
lingkungan yang terjadi di provinsi NTB sebagai tempatnya berpijak. Keseluruhan upaya pengembangan STKIP HAMZANWADI SELONG itu
bertumpu pada wawasan kebangsaan dan penghayatan terhadap kemajemukan budaya,
dan landasan falsafah kehidupan kampus yang edukatif, ilmiah, dan religius.
Searah
dengan Rencana Strategis STKIP HAMZANWADI SELONG 2006–2010, Program Studi Pendidikan
Sejarah mengembangkan berdasarkan renstra kelembagaan. Orientasi pengembangan
pada bidang akademik, penelitian, pengabdian pada masyarakat, dan bidang
kemahasiswaan. Fokus pengembangan bidang tersebut diharapakn mengangkat citra
kelembagaan dan kualitas kompetensi mahasiswa menjadi sarjana pendidikan
sejarah yang santri dan profesional.
Program Studi Pendidikan Sejarah
sebagai bagian integral dari sistem pendidikan di STKIP HAMZANWADI
SELONG dalam mewujudkan cita-cita tersebut harus dapat menghasilkan manusia
dengan ciri-ciri sebagai berikut: (1) lebih mudah menerima dan menyesuaikan
diri terhadap perubahan-perubahan informasi akademik, (2) lebih ahli dalam
menyatakan pendapatnya, (3) memiliki rasa kepakaan akademis dan tanggungjawab,
(4) lebih berorientasi ke masa depan, dan (5) lebih mempunyai kecerdasan
mengenal waktu organisasi, ilmu pengetahuan, teknologi (socience), dan
seni.
B. Dasar
Hukum
1.
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
2.
Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 1999 tentang
Pendidikan Tinggi.
3.
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
0145/U/1983 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Brawijaya.
4.
Rencana Strategis pembangunan Pendidikan dan Kebudayaan
Nasional 2006 - 2009
5. Kerangka
Pengembangan Pendidikan Tinggi Jangka Panjang 2006 - 2009 Direktorat Jendral Pendidikan
Tinggi.
6.
Rencana
Strategis STKIP HAMZANWADI Selong.
C.
Maksud dan Tujuan
Rencana strategis Program Studi
Sejarah STKIP HAMZANWADI Selong ini dimaksudkan
untuk :
1. Menjamin kesinambungan dan
keajegan kegiatan/program menuju pencapaian tujuan Program Studi.
2. Menyiapkan kerangka kerja
yang runtut bagi pertumbuhan dan pengembangan Program Studi.
3. Menyiapkan strategi bagi
pengalokasian sumberdaya.
Adapun tuuan
rencana strategis ini disusun adalah:
1.
Sebagai alat untuk mengantisipasi perkembangan dan
dinamika kebutuhan dan tuntutan masyarakat.
2.
Sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan atau tindakan
dalam kurun waktu empat tahun kedepan
3.
Sebagai pedoman dalam mengalokasikan dan memanfaatkan
sumber daya secara efesien.
4.
Sebagai alat untuk mewujudkan misi Program Studi Sejarah.
5.
Sebagai sarana untuk menjaga kesinambungan pengembangan Program
Studi Sejarah.
6.
Sebagai alat untuk menilai kinerja Program Studi Sejarah..
D. Ruang
Lingkup
Rencana Strategis Program
Studi Sejarah 2006 - 2010 mencakup aspek pelaksanaan pendidikan, penelitian,
pengabdian kepada masyarakat, serta pengembangan sarana dan prasarana. Rencana
Strategis ini dimaksudkan juga guna mendorong timbulnya gagasan atau ide baru
dalam mengantisipasi globalisasi dengan menjunjung tinggi pengabdian kepada
masyarakat, bangsa dan negara.
Betapapun baiknya rencana, akan
dapat menjadi kenyaataan manakala ada persiapan, kesiapan, komitmen,
kesungguhan dan tanggung jawab moral dari semua sivitas program studi sejarah
BAB II
ANALISIS SITUASI
A.
Analisis Lingkungan Internal
1.
Anslisis Kekuatan
a. Komitmen yang tinggi dari bidang akademik,
administrasi dan keuangan, kemahasiswaan, kemitraan dan kerjasama untuk
meningkatakn tatakelola dan organisasi yang sehat, efektif, efisien dan
akuntabel.
b.
Jumlah dosen yang
berkualifikasi pendidikan S.2 dan S3 semakin
meningkat setiap tahun meskipun belum memenuhi nisbah yang memadai berdasarkan
kebutuhan program studi yang ada.
c.
Komitmen pimpinan lembaga
dalam penyediaan anggaran penelitian
bagi dosen.
d.
Komitmen para dosen
Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP HAMZANWADI SELONG untuk melaksanakan program
penelitian dan pengabdian pada masyarakat serta mengikuti hibah-hibah
kompetisi yang diselenggarakan oleh DIKTI.
e.
Tersedianya Local Area Network (LAN) yang akan
digunakan untuk mengelola jaringan kerja administrasi yang berbasis ICT.
f.
STKIP HAMZANWADI
SELONG dinaungi oleh organisasi kemasyarakatan Nahdlatul Wathan (NW) yang
memiliki banyak desa binaan, sehingga membangun kemitraan dengan masyarakat
baik perorangan ataupun kelembagaan cukup mudah.
g.
Penulisan karya
ilmiah, seperti penyusunan diktat, pengembangan bahan ajar, dan penulisan
artikel di jurnal yang disubsidi oleh lembaga.
h. Kemampuan lembaga menggaji dosen dan staf non akademik baru cukup
memadai.
i.
Regulasi jenis dan
sistem pembayaran keuangan telah ditentukan melalui perbankan.
j. Peningkatan kemitraan MoU bidang akademik dengan dinas Pendidikan dan
lembaga/instansi lainnya telah ada dan akan meningkatkan keberagaman kegiatan di
Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP HAMZANWADI SELONG.
k. Hasil akreditasi Program Studi Pendidikan Sejarah menunjukkan kualifikasi
yang baik, yaitu terakreditasi B.
l. Terdapat potensi kapasitas membangun yang besar di kalangan staf akademik
untuk menghasilkan karya besar, termasuk kemampuan dalam penyelenggaraan
Tridharma secara utuh, apalagi kalau potensi itu dapat dihimpun menjadi
kekuatan kolektif melalui manajemen yang baik.
m. Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP HAMZANWADI SELONG memiliki
kredibilitas yang cukup memadai sebagai penyelenggara pendidikan sejarah di
bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Hal ini
didasarkan pada pengakuan secara nasional untuk beberapa jenis program
pengembangan seperti hibah kemitraan dua tahun berturut-turut, Penelitian Dosen
Muda dan Kajian Wanita setiap tahun rata-rata 1 s.d. 3 judul, dan Penelitian
Tindakan Kelas (Classroom Action Research)
2 judul.
2.
Analisis Kelemahan
a. Pengelolaan sistem administrasi dan program akademik belum memenuhi dan
melampaui standar pelayanan minimal;
b. Sasaran mutu pelayanan administrasi keuangan belum menunjukan pelayanan
yang efektif, praktis, dan akuntabel;
c. Sinergi program bidang akademik, keuangan dan administrasi, kemahasiswaan,
bidang kemitraan dan kerjasama masih rendah.
d. Administrasi akademik masih dikelola secara terpisah satu dengan yang lainnya,
tidak dalam satu jaringan kerja yang memanfaatkan sistem informasi akademik
yang berbasis ICT.
e. Pada aspek penelitian, kuantitas penelitian masih sangat rendah. Penelitian
akan dilakukan oleh dosen jika mendapat suntikan dana dari DIKTI dalam bentuk
hibah dosen muda, PTK, PPKP dan lainnya. Penelitian belum dilakukan karena
kebutuhan pengembangan profesionalisme.
f. Pada aspek pengabdian masyarakat, kerjasama dalam bentuk jalinan kemitraan
dengan masyarakat masih rendah.
g. Kualifikasi pendidikan dan status kepegawaian dosen belum memadai dengan
jumlah mahasiswa dan beban mengajar (rata-rata beban mengajar dosen masih
tinggi, yaitu antara 12 – 14 SKS)
h. Produktivitas sivitas akademika dalam penulisan karya ilmiah, buku ajar, dan keikutsertaan dalam
forum-forum ilmiah masih rendah;
i.
Standar baku sistem rekruitmen dosen dan staf
non akademik belum ada;
j.
Pelaksana penjaminan mutu STKIP HAMZANWADI
Selong belum memiliki kemampuan dalam melaksanakan sistem penjaminan mutu.
k. Tunjangan struktural pelaksana penjaminan mutu belum memadai, sehingga
berpengaruh terhadap motivasi kerja.
l. Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP HAMZANWADI SELONG memiliki banyak
potensi subjek kawasan yang belum dimanfaatkan secara optimal, baik berupa
kepakaran para dosen maupun sarana prasarana kampus.
m. Keterbatasan dana dan fasilitas laboratorium menyebabkan lembaga ini belum
dapat berfungsi secara optimal.
n. Mobilisasi SDM untuk menjalankan visi dan misi Program Studi Pendidikan
Sejarah STKIP HAMZANWADI SELONG sebagaiman yang diharapkan menuntut peningkatan
kesejahteraan yang memadai.
o. Budaya kerja yang sesuai dengan tuntutan sekolah tinggi modern dan nilai
inti yang terkait dengan etos kerja yang tinggi untuk menghasilkan inovasi
dalam konteks Tridharma Perguruan Tinggi terutama di bidang pengajaran belum
terbangun.
B.
Analisis Lingkungan eksternal
1. Analisis Peluang
a. Penerapan UU
No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, UU No. 14/2005 tentang Guru dan
Dosen, dan PP No.19 Tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan memberikan
kesempatan yang lebih besar sekaligus menuntut lembaga untuk meningkatkan mutu
tatakelola administrasi dan program akademik.
b. Atmosfer akademik yang kondusif memberikan peluang yang sangat luas
untuk mensinergikan semua program akademik, keuangan dan administrasi umum,
kemahasiswaan, kerjasama dan kemitraan dalam sistem jaringan kerja (network)
terintegrasi.
c. Lembaga-lembaga lain yang menjadi mitra Program Studi Pendidikan Sejarah
banyak yang telah menerapkan pola
manajemen yang ideal, efektif, efisien, dan akuntabel sehingga Program Studi
Pendidikan Sejarah lebih mudah menjalin kerjasama dalam bentuk magang,
konsultasi, dan studi banding dengan lembaga tersebut.
d. Kepercayaan masyarakat (pengguna lulusan)
semakin meningkat yang ditandai dengan semakin tingginya animo masyarakat dalam
mengenyam pendidikan di Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP HAMZANWADI SELONG sejak awal pembukaan
e. Program Studi Pendidikan Sejarah
STKIP merupakan satu-satunya LPTK di NTB yang membuka program studi tersebut.
f. Ketersediaan beasiswa BPPS untuk dosen-dosen negeri dan swasta
memberikan peluang yang sangat luas bagi lembaga untuk memenuhi standar
nasional pendidikan dalam bidang kelayakan pendidikan dosen;
g.
Ketersediaan berbagai jenis hibah
penelitian yang disediakan secara kompetitif oleh DIKTI dapat meningkatkan
produktivitas dosen melakukan penelitian-penelitian dan penulisan karya ilmiah.
h. Model-model struktur kelembagaan dan tupoksi penjaminan mutu yang
digunakan oleh lembaga lain dan dapat dijadikan acuan pembuatan model struktur
dan tupoksi lembaga penjaminan mutu di Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP
HAMZANWADI SELONG mudah didapatkan dari situs-situs internet.
i. Otonomi memungkinkan Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP HAMZANWADI
SELONG menjalin kemitraan dengan perguruan tinggi lain secara langsung. Melalui
kemitraan ini STKIP HAMZANWADI SELONG melakukan rujuk mutu (benchmarking)
untuk meningkatkan kualitas, sekaligus memperoleh kesempatan untuk memperluas
layanan kepada publik.
2. Analisis Ancaman
a.
Kemampuan
perbankan untuk menerima pemasukan keuangan dari mahasiswa dalam batas waktu
yang telah ditentukan sehingga terjadi kerancuan administrasi keuangan.
b.
Sikap, mental,
dan komitmen pelaku organisasi, baik staf akademik atau pun non akadmemik dalam
menjalankan program aplikasi berbasis ICT pada setiap bidang tersebut.
c. Pemenuhan gaji atau honorer yang memadai bagi tenaga pengelola manajemen
administrasi dan program akademik.
d. Sistem penjaminan mutu ekternal perguruan
tinggi (SPME_PT) mensyaratkan pengelolaan adminsitrasi akademik yang efektif,
efisien, sistematis, dan terintegrasi dalam satu jaringan kerja
e. Kesediaan dosen dan staf akademik yang telah melanjutkan studi untuk
kembali ke lembaga.
f. Kesesuaian sistem pengelolaan SDM dengan kebutuhan minimal standar
nasional pendidikan pada butir-butir wajib dan pengembangan.
g. Rendahnya daya dukung anggaran pendidikan dari pemerintah mengharuskan Program
Studi Pendidikan Sejarah STKIP HAMZANWADI SELONG menggali sumber dana
pendamping dan menggunakannya secara efisien.
h. Kondisi kebutuhan daerah yang dapat dijadikan dasar bagi Program Studi
Pendidikan Sejarah STKIP HAMZANWADI SELONG dalam menyusun program pengabdian
pada masyarakat belum tersedia dengan baik.
i. Persaingan global, perkembangan ipteks, dan tuntutan produktivitas
sekolah tinggi menuntut ketersediaan fasilitas pendidikan berstandar
internasional, kesiapan SDM, dan sistem manajemen yang handal.
j. Rendahnya tingkat kesejahteraan yang disebabkan oleh sistem penggajian
mengharuskan Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP HAMZANWADI SELONG melakukan
revitalisasi kebijakan pada bidang peningkatan kesejahteraan dosen dan pegawai
dalam rangka meningkatkan mutu kinerja sekolah tinggi.
BAB III
VISI, MISI DAN ISU STRATEGIS
A. Visi,
Misi Dan Tujuan Program Studi Pendidikan Sejarah
1.
Visi
Menghasilkan
Sarjana Pendidikan Sejarah yang Santri dan
Profesional
2.
Misi
Wujud dari pelaksanaan visi di atas dapat terukur dengan pelaksanaan isi
berikut:
1)
Menyelenggarakan pendidikan yang santri dan profesional
serta bernutu, dalam rangka menghasilkan sarjana pendidikan sejarah yang
berwawasan ipteks dan berakhlak mulia;
2)
Memacu peningkatan profesi dan kemajuan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, khususnya Pendidikan Sejarah.
3)
Mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
mengembangkan kemampuan diri terhadap setiap tuntutan kemajuan dibidang Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial khususnya Pendidikan Sejarah.
4)
Mampu mengembangkan kepekaan terhadap lingkungan sosial,
sehingga tercipta komunikasi antara lingkungan sosial, alam, dan budaya dengan
memperhatikan pluralisme masyarakat, kearifan lokal, dan berbagai
kompleksitasnya.
5)
Mampu menghadapi daya saing global dengan membuka
aksesbilitas yang sama terhadap kesempatan kerja melalui keunggulan kompeteitif
terutama berbasis kompetensi keunggulan sumber daya manusia.
6)
Mampu menghubungkan kehidupan sosial yang berkepribadian
dinamis, kreatif,inovatif, dan berdaya tahan terhadap globalisasi.
3. Tujuan
Tujuan Program
Studi Pendidikan Sejarah STKIP Hamzanwadi Selong diarahkan untuk menghasilkan
lulusan yang berkualifikasi sebagai berikut:
a. Beriman dan memiliki
integritas kepribadian yang tinggi.
b. Bersifat terbuka, tanggap
terhadap perubahan dan kemajuan ilmu dan teknologi serta dinamika perubahan
sosial dan kemasyarkatan, khususnya yang berkaitan dengan bidang keahliannya.
c.
Mempunyai
kemampuan untuk menerapkan pengetahuan serta ketrampilan teknologi yang
dimilikinya.
d. Menguasai dasar-dasar
ilmiah serta pengetahuan dan metodologi sehingga mampu menemukan, memahami,
menjelaskan dan merumuskan cara penyelesaian yang ada di dalam kawasan
keahliannya.
e. Mengusasai dasar-dasar
ilmiah sehingga mampu berpikir, bersikap dan bertindak sebagai ilmuan.
f.
Mampu
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan
bidangnya.
g. Menghasilkan penelitian
yang dapat memperkaya khasanah keilmuan dengan menemukan konsep, model, dan
paradigma baru di bidang pendidikan dan sejarah yang berbasis pada agama, moral
dan etika.
h. Melakukan pengabdian masyarakat
dalam bentuk pembinaan, bimbingan dan konsultasi dalam rangka meningkatkan
peran serta masyarakat dalam pembangunan serta melakukan pemberdayaan
masyarakat yang berbasis pada agama, moral dan etika
B.
Isu-Isu
Strategis
Konsepsi
mendasar yang perlu mendapatkan perhatian adalah mempertajam dan memperdalam
wawasan bahwa PT merupakan bagian dari suatu lingkungan dan dari identifikasi
faktor lingkungan akan didapat informasi mengenai sumber daya yang dapat
dimanfaatkan agar PT dapat tetap hidup dan berkembang. Memandang PT sebagai
subsistem dari sistem lokal, sistem nasional, dan sistem global itu artinya PT hanya dapat hidup dan berkembang apabila
keluarannya dapat sesuai dan diterima dengan kebutuhan sistem tersebut.
Dalam cara
pandang yang demikian, PT harus selalu memantau dan mengantisipasi perubahan
faktor lingkungan (baik internal maupun eksternal). Abad ini ditandai oleh
perubahan yang sangat cepat dan pesat. Hakekat perencanaan strategis adalah
upaya proaktif untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan internal
dan eksternal sehingga mampu tetap hidup, tumbuh dan berkembang dengan
meningkatkan daya saing yang berkelanjutan. Atas dasar cara pandang tersebut
dapatlah ditetapkan perubahan-perubahan pada lingkungan strategis sebagai
berikut:
1.
Perubahan kemampuan pemerintah maupun pihak universitas yang
terbatas dalam memberikan anggaran yang memadai bagi kebutuhan rutin dan
pengembangan program studi
2.
Perubahan tuntutan masyarakat agar keluarannya lebih relevan
dengan kebutuhan masyarakat.
3.
Perubahan lingkungan pendidikan, makin banyaknya universitas/LPTK
baru dan dalam waktu dekat juga akan bermunculan lembaga pendidikan tinggi luar
negeri yang menawarkan jasanya di Indonesia. Hal ini menuntut program studi harus
mampu terus menerus meningkatkan kualitas agar mampu bersaing.
4.
Perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendasar perlu
dikejar dan dikuasi serta dimanfaatkan baik untuk kepentingan pendidikan dan
pengajaran, penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat.
5.
Perubahan lingkungan internal khususnya perubahan yang
terjadi pada tenaga akademik maupun tenaga administratif, yang mengharapkan kesejahteraan
lebih banyak dan jaminan perkembangan karir yang lebih pasti.
Setelah mengkaji berbagai kondisi internal dan
eksternal, dan dengan memperhatikan empat rencana pengembangan STKIP yaitu:
pemerataan dan perluasan kesempatan belajar, relevansi pendidikan, peningkatan
mutu pendidikan, dan effesiensi pendidikan, maka Prodi Sejarah STKIP Hamzanwadi
menetapkan 9 (sembilan) isu strategis yaitu : (1) Citra Program Studi Sejarah;
(2) Kualitas keluaran; (3) Penelitian dan Pengabdian masyarakat; (4) Budaya
kerja dan budaya akademik; (5) Kualitas sumber daya manusia; (6) Bidang-bidang
unggulan; (7) Sistem Informasi manajemen; (8) Kerja sama, aliansi strategis dan
jaringan kerja; dan (9) Kemahasiswaan.
Adapun
rincian dari isu-isu strategis yaitu sebagai berikut:
1.
Peningkatan Citra Program Studi, hal ini berkaitan dengan:
a.
Cara mempertahankan akreditasi program studi.
b. Cara menata program studi yang relevan dengan kebutuhan.
c. cara menciptakan suasana kehidupan kampus yang kondusif bagi keberhasilan
PBM.
d. Cara menjalin hubungan yang lebih inten dan kontinue dengan alumni.
e. Cara mengidentifikasi produk unggulan yang dapat dihasilkan oleh program
studi.
f. Cara menciptakan mekanisme pelaporan dan akuntabilitas terhadap Stakeholder.
g. Cara menjalin kerja sama dengan instansi/lembaga lain.
2. Peningkatan Kualitas Keluaran,
hal ini berkaitan dengan;
a.
Cara meningkatkan kualitas PBM.
b.
Cara meningkatkan intensitas pengusaaan bahasa asing terutama
Bahasa Inggris dan teknologi informasi bagi mahasiswa dan tenaga pengajar.
c. Cara menetapkan standar kompetensi lulusan.
d.
Cara mengembangkan dan mereview kurikulum
3.
Peningkatan
Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, menyangkut :
a. Cara meningkatkan kualitas pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat.
b.
Cara mengoptimalisasikan pemanfaatan sarana dan prasarana
secara bersama antar program studi STKIP Hamzanwadi Selong.
4. Peningkatan Budaya Kerja dan
Budaya Akademik, meliputi :
a.
Cara meneingkatkan disiplin dan mutu kerja Dosen dan
Karyawan.
b.
Cara memotivasi Dosen untuk mengikuti kegiatan ilmiah baik
tingkat lokal, nasional maupun internasional.
c.
Cara membuat reward system untuk Dosen, Karyawan dan
Mahasiswa yang berprestasi.
d.
Cara meningkatkan profesionalisme tenaga pengajar, tenaga
penunjang akademik dan tenaga adminsitrasi.
5. Peningkatan Kualitas Sumberdaya
Manusia, berkenaan dengan ;
a. Cara merencanakan, mengembangankan karier, dan mening-katan kesejahteraan
baik bagi Dosen maupun Karyawan.
b. Cara membangun semangat kerja dan etos kerja.
c. Cara meningkatkan penguasaan bahasa asing bagi Dosen terutama Bahasa
Inggris dan teknologi informasi.
d. Cara meningkatkan ketrampilan karyawan agar lebih profesional.
6.
Pengembangan Organisasi dan Manajemen, aspek ini mencakup hal-hal sebagai
berikut:
a. Cara merekonstruksi fungsi dan struktur program studi.
b.
Cara membentuk lembaga internal.
c.
Cara pemantapan sistem perencanaan program dan penganggaran
terpadu.
7.
Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Masalah ini berkaitan dengan :
a.
Cara menyempurnakan sistem informasi program studi
b.
Cara menyempurnakan sistem database Dosen dan Karyawan.
c.
Cara membuat sistem database penelitian Dosen dan Mahasiswa.
8.
Pengembangan
Kerja Sama, Aliansi Strategis, dan Jaringan Kerja Masalah ini berkaitan dengan:
a.
Cara meningkatkan pemberdayaan peran serta masyarakat.
b. Cara meningkatkan kerja sama (sinergi) antar prodi internal STKIP
c. Cara meningkatkan kerja sama dan jaringan kerja antara prodi dengan
pemerintah daerah, dan lembaga lain baik untuk kegiatan penelitian,
pengembangan sistem pendidikan, maupun pengembangan sarana fisik).
9.
Pembinaan Kemahasiswaan, hal ini berkaitan dengan :
a. Cara meningkatkan kegiatan penalaran, minat, keilmuan, kesejahteraan,
profesi mahasiswa.
b. Cara memberikan kebebasan kepada mahasiswa untuk mengatur organisasinya.
c. Cara meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam kegiatan ekstrakurikuler.
d. Cara memperluas pemberian bea siswa.
C. Prioritas Pengembangan Lima Tahun Ke Depan
Untuk
mencapai visi dan misi yang dirumuskan di atas, ditetapkan prioritas
pengembangan Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP HAMZANWADI SELONG lima
tahun ke depan sebagai berikut:
a. Peningkatan
Mutu Program Pengembangan Bidang Akademik
b. Peningkatan
Mutu Program Pengembangan Bidang Fisik (Sarana dan Prasarana)
c. Peningkatan produktivitas dosen dalam penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat nelalui Program Pengembangan Bidang Penelitian dan
Pengabdian Pada Masyarakat.
d. Peningkatan
Mutu Program Pengembangan Bidang Kemahasiswaan
e. Pengembangan kerjasama STKIP HAMZANWADI SELONG;
f.
Implementasi prioritas pengembangan di atas
didukung oleh strategi dasar berikut:
1. Kepemimpinan yang transparan, konsisten, dan mengutamakan kebersamaan.
2. Pengelolaan kelembagaan yang sinergis, efisien, dan produktif.
3. Profesionalisme dalam manajemen.
4. Partisipasi aktif, menyeluruh, dan terbuka melalui penguatan peran
unit-unit dasar.
5. Jejaring dan kemitraan pada tingkat lokal dan nasional.
BAB IV
STRATEGI PENGEMBANGAN
Dalam
rangka mewujudkan visi dan misi Prodi Pendidikan Sejarah ditempuh melalui
pengembangan sumber daya manusia,
pengembangan program studi,
pengembangan sarana fisik,
pengembangan teknologi,
pengembangan organisasi dan manajemen,
menciptakan lingkungan yang
kondusif, dan meningkatkan citra prodi
A. Pengembangan
Kualitas Sumberdaya Manusia
Kebijakan pengembangan kualitas
sumberdaya manusia diarahkan dalam rangka :
1.
Meningkatkan jumlah dan kualitas dosen melalui program
internal dan eksternal termasuk meningkatnya dosen yang mengikuti program S.2
maupun S.3.
2.
Menggalakkan kegiatan seminar baik yang berskala lokal,
regional maupun nasional.
3.
Meningkatkan program pelatihan Bahasa Inggris baik yang
bersifat pasif maupun aktif.
4. Menggalakkan seminar rutin dosen maupun mahasiswa.
5. Membantu dana untuk TOEFL bagi Dosen yang telah memenuhi syarat.
6. Membuka Forum Diskusi dalam bahasa Ingris baik bagi pemula maupun bagi yang
sudah lancar.
7. Mengalokasikan dana baik langsung dari Fakultas maupun melalui dana yang
dialokasikan ke Jurusan, membantu Dosen untuk mengikuti seminar, lokakarya,
maupun pelatihan.
8. Melakukan pelatihan secara berkala bagi karyawan dalam pengope-rasian
sistem informasi akademik, sistem informasi kepegawaian, serta mengikuti
pendidikan diklat dan lain sebagainya.
9. Meningkatkan pola pembinaan akademik dan karier dosen yang sistematik dan
berkelanjutan, sehingga mampu meningkatkan moti-vasi dan kinerjanya untuk
memenuhi prasyarat kepangkatan akademik.
10. Mengupayakan rekrutmen tenaga ahli senior dari luar untuk diangkat menjadi
dosen luar biasa.
11. Meningkatkan mutu alat dan pola rekrutmen untuk menjaring calon Dosen yang
potensial.
Arah kebijakan tersebut diupayakan melalui aktivitas-aktivitas sebagai
berikut :
Aktivitas yang direncanakan
|
Indikator kinerja
|
· Menyusun perencanaan karier
|
· Adanya kejelasan karier
· Adanya minimal 2 orang dosen mempunyai
kualifikasi pendidikan S3
|
· Meningkatkan penghasilan
|
· Kesejahteraan meningkat
|
·
Membangun
semangat dan etos kerja
|
· Loyalitas meningkat
|
·
Memotivasi Dosen
untuk mengikuti kegiatan ilmiah
|
·
Reputasi Dosen dan prodi meningkat
|
· Meningkatkan ketrampilan
dan profesionalisme kerja staf
|
· Adanya kecepatan dan ketepatan dalam bekerja
|
·
Meningkatkan kualitas pelaksanaan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat
|
·
Memenuhi kriteria, dan meningkatnya karya ilmiah yang
terpublikasi
|
B. Pengembangan
Program Studi
Kebijakan pengembangan
program studi diupayakan dengan cara:
1. Meningkatkan kehadiran dosen di kelas.
2. Evaluasi berkala oleh mahasiswa dan peer group.
3. Menyediakan dana khusus untuk penerbitan jurnal prodi.
4. Meningkatkan kualitas lulusan melalui penyempurnaan silabus, sistem
penilaian ujian semester dan sistem penilaian ujian komprehensif maupun ujian
pendadaran.
5. Pengembangan bidang-bidang unggulan prodi.
Arah kebijakan
tersebut diupayakan melalui aktivitas-aktivitas sebagai berikut :
Aktivitas yang direncanakan
|
Indikator kinerja
|
· Mengembangkan
dan me-review kurikulum
|
· Diperoleh kurikulum yang
relevan
|
· Menetapkan
bidang unggulan Jurusan/Program
|
· Adanya
keunggulan kompetitif dan komparatif
|
· Menetapkan
bidang unggulan Pusat Pengembangan
|
· Adanya keunggulan layanan
|
· Membuka program extention
|
· Diperolehnya ijin
penyelenggaraan dari DIKTI
|
· Meningkatkan kualitas PBM
|
· Rata-rata
IP mahasiswa tinggi, masa studi pendek
|
· Meningkatkan
intensitas penguasaan bahasa asing dan teknologi informasi bagi mahasiswa
|
· mampu
menyerap informasi perkembangan Iptek secara cepat
|
· Menetapkan standar
kompetensi kelulusan
|
· Predikat
kelulusan sangat memuaskan
|
C. Pengembangan
Sarana Fisik
Kebijakan pengembangan sarana fisik
diupayakan dengan cara:
1.
Mengurangi rasio antara ruang administrasi dengan ruang
akademik.
2.
Mengurangi rasio antara staf pengajar dengan staf
administatif.
3.
Melakukan resource sharing.
4.
Meningkatkan sistem pemeliharan.
5.
Mengupayakan dana khusus untuk pemeliharaan.
6.
Membangun ruang audio-visual untuk kegiatan seminar,
kuliah tamu.
Arah kebijakan tersebut diupayakan
melalui aktivitas-aktivitas sebagai berikut :
Aktivitas
yang direncanakan
|
Indikator
kinerja
|
· Melengkapi fasilitas
laboratorium
|
· Kegiatan PBM menjadi
lancar
|
· Meningkatkan layanan
ruang baca
|
· Kegiatan PBM menjadi lancar
|
· Meningkatkan layanan
internet
|
· Kegiatan PBM menjadi
lancar
|
· Menambah ruang kuliah
|
· Kegiatan PBM menjadi
lancar
|
· Mengoptimalisasi
pemanfaatan bersama sarana dan prasarana lintas prodi
|
· Terciptanya sinergi antar
prodi
|
D. Pengembangan
Teknologi
Kebijakan
pengembangan teknologi diupayakan dengan cara:
1.
Penadaan unit komputer untuk dioperasikan di Laboratorium
Komputer.
2. Pengadaan alat peraga komputer (LCD) yang menggunakan paket-paket komputer
di kelas.
3. Membuat database kegiatan penelitian dan pengabdian kepada
masya-rakat.
4. Merancang sistem informasi manajemen.
5. Melakukan pemeliharaan dan
modernisasi peralatan.
Arah kebijakan tersebut diupayakan melalui aktivitas-aktivitas sebagai
berikut :
Aktivitas
yang direncanakan
|
Indikator
kinerja
|
· Menyempurnakan Sistem
Informasi Akademik
|
· Administrasi akademik
yang tertib dan aman
|
· Menyempurnakan Sistem
Informasi Kepegawaian
|
· Administrasi kepegawaian yang
tertib dan aman
|
· Membuat
database penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
|
· Adanya
kemudahan dalam melakukan monitoring
|
· Membuka
warung informasi teknologi dan layanan perpustakaan
|
· Kemudahan
mahasiswa dalam mengakses bahan kepustakaan
|
· Optimalisasi
sistem komputerisasi yang on line
|
· Adanya sistem LAN yang terpadu
|
E. Pengembangan
Organisasi dan Manajemen
Kebijakan pengembangan organisasi dan
manajemen diupayakan dengan cara :
1.
Mengembangkan sistem insentif bagi Dosen/Karyawan/Mahasiswa
yang berprestasi.
2.
Mengembangkan mekanisme alokasi sumber dana dan sumber daya
yang lebih baik.
3.
Mengurangi birokrasi
4. Menyusun laporan berkala tentang realisasi anggaran.
5. Menyusun perencanaan kegiatan melalui partisipasi semua komponen.
6.
Melaksanakan sistem evaluasi diri secara berkelanjutan.
Arah kebijakan tersebut diupayakan
melalui aktivitas-aktivitas sebagai berikut:
Aktivitas yang direncanakan
|
Indikator kinerja
|
· Merekonstruksi
fungsi dan struktur program studi
|
· Kemantapan pengelolaan
program studi
|
·
Membentuk lembaga internal auditor prodi
|
· Terciptanya mekanisme
kontrol
|
· Memantapkan sistem
perencanaan program dan penganggaran terpadu
|
· Adanya kelancaran dalam
pengalokasian dana
|
· Melakukan
penilaian kinerja Dosen dan Karyawan
|
· Dicapainya
standar indek prestasi Dosen/Karyawan
|
F. Pengembangan
Lingkungan yang Kondusif
Kebijakan pengembangan lingkungan yang
kondusif diupayakan dengan cara :
1.
Menambah ruangan untuk menunjang kegiatan Dosen dan kegiatan
kemahasiswaan.
2.
Menggali peluang kerja sama dengan instansi/lembaga untuk
mendapatkan bea siswa.
3.
Menggalakkan kegiatan ekstra kurikuler.
4. Memberikan kebebasan dan tanggung jawab kepada mahasiswa untuk mengelola
organisasinya.
5.
Menyelenggarakan kuliah tamu.
6. Menambah koleksi ruang baca dengan jurnal-jurnal ilmiah.
7. Melakukan kunjungan/studi banding ke LPTK lain yang lebih maju.
Arah kebijakan
tersebut diupayakan melalui aktivitas-aktivitas sebagai berikut :
Aktivitas
yang direncanakan
|
Indikator
kinerja
|
· Meningkatkan disiplin dan
mutu kerja dosen dan karyawan
|
· Produktivitas
dan tangung jawab profesional meningkat
|
·
Memotivasi dosen untuk mengikuti kegiatan ilmiah
|
· Karya
ilmiah dipublikasikan di jurnal terakreditasi
|
·
Membuat reward system untuk Dosen, Karyawan dan
Mahasiswa
|
· Semangat
dan kegairahan kerja meningkat
|
·
Meningkatkan kegiatan penalaran minat, keilmuan,
kesejahteraan dan profesi
|
· Peningkatan
kemampuan, pengetahuan dan kesejahteraan
|
·
Memberikan otonomi pengelolaan lembaga kemahasiswaan
|
· Adanya kemandirian
pengelolaan
|
G.
Peningkatan Citra Fakultas
Kebijakan
peningkatan citra Fakultas diupayakan dengan cara:
1.
Meningkatkan citra prodi melalui penyempurnaan kurikulum yang
relevan dengan kebutuhan, mempertahankan nilai akreditasi, serta melengkapi
sarana dan prasarana pendidikan.
2.
Membangun opini masyarakat tentang kebesaran lembaga dengan
terus meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan pendidikan baik yang
dilakukan oleh tenaga pengajar maupun oleh karyawan.
3.
Mempromosikan lembaga dengan berbagai cara terutama melalui
media cetak, elektornika dan internet.
4.
Meningkatkan kredibilitas lembaga dalam lingkungan profesi,
pemerintah, pengusaha, dan masyarakat.
5.
Mengupayakan adanya jaringan kerja sama dengan instansi atau
dunia pendidikan formal dan nonformal
Arah
kebijakan tersebut diupayakan melalui aktivitas-aktivitas sebagai berikut :
Aktivitas yang direncanakan
|
Indikator kinerja
|
· Meningkatkan nilai akreditasi
|
· Diiperoleh nilai A
(Pembina)
|
· Menciptakan suasana
kampus yang kondusif
|
· Peningkatkan kualitas PBM
|
· Menciptakan
mekanisme pelaporan dan akuntabilitas
|
· Dilaporkannya
perkembangan prodi secara berkala dan transparan
|
· Membangun
Home Page
|
· Dikenal
secara luas keberadaan prodi
|
· Melakukan
sinergi antar PTN dan PTS
|
· Diperolehnya sinergi
dalam pelaksanaan Tri Dharma
|
· Melakukan jaringan kerja
dengan lembaga/instansi lain terkait.
|
· Diperolehnya
proyek/program kerja sama
|
· Melakukan
pemberdayaan peran serta masyarakat
|
· Peningkatan kemandirian
masyarakat
|
· Meningkatkan kegiatan
ekstra kurikuler mahasiswa
|
· Diperolehnya penghargaan
|
BAB V
PENUTUP
Rencana Strategis Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP
HAMZANWADI SELONG tahun 2006-2010 merupakan dasar pengembangan Rencana Kegiatan
dan Anggaran Tahunan seluruh unit kerja di lingkungan sekolah tinggi. Rencana
Strategis ini selanjutnya dijabarkan ke dalam Rencana Operasional sebagai
rujukan dalam penyusunan kegiatan Program Studi Pendidikan Sejarah dan unit
kerja lain di lingkungan STKIP HAMZANWADI SELONG, dan dilengkapi dengan
indikator kinerja sebagai dasar untuk mengevaluasi keberhasilan dan/atau
ketidakberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan.
Apabila terjadi perubahan lingkungan strategis yang tidak terduga,
sehingga kebijakan dan program yang telah dirumuskan dalam rencana strategis
menghadapi kendala untuk dilaksanakan, maka pimpinan sekolah tinggi dapat
melakukan perubahan dengan persetujuan Senat Sekolah Tinggi.
Berhasilnya implementasi Renstra ini sangat tergantung pada
pemahaman, kesadaran, keterlibatan dan upaya sungguh-sungguh dari segenap unsur
dalam lingkungan Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP HAMZANWADI SELONG,
serta dukungan yayasan Pendidikan Hamzanwadi, pemerintah, dan masyarakat. Keberhasilan pelaksanaan
Renstra ini juga menjadi harapan nyata bagi pembangunan pendidikan dan
pembangunan masa depan generasi bangsa. Bagi segenap unsur dosen, mahasiswa,
dan karyawan Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP HAMZANWADI SELONG hanya
tersedia satu jalan untuk mencapai cita-cita luhur yang digariskan dalam
Renstra ini, yaitu bekerja keras dan sungguh-sungguh seraya berdoa kepada Allah
SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar