Kamis, 07 Februari 2013

Renstra Prodi Pendidikan Sejarah STKIP Hamzanwadi Selong


BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
STKIP HAMZANWADI SELONG sebagai perguruan tinggi swasta terbesar di NTB dituntut mampu memberikan pelayanan jasa pendidikan yang bermutu pada pelanggan. Untuk itu fungsi perencanaan sebagai salah satu unsur dalam Managemen Mutu Terpadu (MMT) merupakatan faktor terpenting dan mutlak harus dibenahi. Melalui pembenahan fungsi perencanaan, dapat dihasilkan rencana yang bersifat strategis dan mantap, sehingga pemanfaatan sumber daya dapat dilakukan secara efisien dan terarah dengan pencapaian hasil kegiatan yang optimal.
 Penyusunan Rencana Strategis Perguruan Tinggi, selain berpedoman pada potensi dan kekuatan internal yang dimilikinya juga harus tetap mempertimbangkan kebutuhan pelanggan dan perkembangan keadaan lingkungan masyarakat sebagai faktor eksternal. Dalam era reformasi sekarang ini, Indonesia menghadapi arus globalisasi dan liberalisasi informasi yang membawa perubahan amat drastis pada berbagai aspek dan bidang kehidupan manuisa, termasuk keberadaan perguruan tinggi dalam memberikan pelayanan jasa pendidikan kepada masyarakat.  Dalam kehidupan yang bersifat global tersebut, maka Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni (IPTEKS) semakin berperan sebagai daya tangkal, daya penggerak dan pengaman dalam memajukan masyarakat. Dengan demikian perguruan tinggi, dituntut mampu berperan dalam menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki wawasan IPTEKS yang luas, memiliki etos kerja tinggi, memiliki daya saing, dedikasi, mandiri dan profesional yang dilengkapi dengan kualitas iman dan taqwa serta akhlak mulya yang mantap.
STKIP HAMZANWADI SELONG dalam menjalankan kegiatannya senantiasa mengacu pada perkembangan lingkungan masyarakat sebagai kearifan lokal, regional, nasional, dan internasional. Perkembangan tersebut mendorong perlunya dilakukan pengkajian mendalam terhadap penyusunan Rencana Strategis STKIP HAMZANWADI SELONG 2006–2010.
Penyusunan Rencana Strategis STKIP HAMZANWADI SELONG 2006–2010, selain berpedoman pada potensi dan kekuatan sendiri, juga mempertimbangkan perkembangan keadaan lingkungan yang terjadi di provinsi NTB sebagai tempatnya berpijak. Keseluruhan upaya pengembangan STKIP HAMZANWADI SELONG itu bertumpu pada wawasan kebangsaan dan penghayatan terhadap kemajemukan budaya, dan landasan falsafah kehidupan kampus yang edukatif, ilmiah, dan religius.
Searah dengan Rencana Strategis STKIP HAMZANWADI SELONG 2006–2010, Program Studi Pendidikan Sejarah mengembangkan berdasarkan renstra kelembagaan. Orientasi pengembangan pada bidang akademik, penelitian, pengabdian pada masyarakat, dan bidang kemahasiswaan. Fokus pengembangan bidang tersebut diharapakn mengangkat citra kelembagaan dan kualitas kompetensi mahasiswa menjadi sarjana pendidikan sejarah yang santri dan profesional.
Program Studi Pendidikan Sejarah sebagai bagian integral dari sistem pendidikan di  STKIP HAMZANWADI SELONG dalam mewujudkan cita-cita tersebut harus dapat menghasilkan manusia dengan ciri-ciri sebagai berikut: (1) lebih mudah menerima dan menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan informasi akademik, (2) lebih ahli dalam menyatakan pendapatnya, (3) memiliki rasa kepakaan akademis dan tanggungjawab, (4) lebih berorientasi ke masa depan, dan (5) lebih mempunyai kecerdasan mengenal waktu organisasi, ilmu pengetahuan, teknologi (socience), dan seni.
B.    Dasar Hukum
1.    Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2.    Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi.
3.    Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0145/U/1983 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Brawijaya.
4.    Rencana Strategis pembangunan Pendidikan dan Kebudayaan Nasional 2006 - 2009
5.  Kerangka Pengembangan Pendidikan Tinggi Jangka Panjang  2006 - 2009 Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.
6.    Rencana Strategis STKIP HAMZANWADI Selong.
C.    Maksud dan Tujuan
Rencana strategis Program Studi Sejarah  STKIP HAMZANWADI Selong ini dimaksudkan untuk :
1.  Menjamin kesinambungan dan keajegan kegiatan/program menuju pencapaian tujuan Program Studi.
2.  Menyiapkan kerangka kerja yang runtut bagi pertumbuhan dan pengembangan Program Studi.
3.  Menyiapkan strategi bagi pengalokasian sumberdaya.
Adapun tuuan rencana strategis ini disusun adalah:
1.    Sebagai alat untuk mengantisipasi perkembangan dan dinamika kebutuhan dan tuntutan masyarakat.
2.    Sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan atau tindakan dalam kurun waktu empat tahun kedepan
3.    Sebagai pedoman dalam mengalokasikan dan memanfaatkan sumber daya secara efesien.
4.    Sebagai alat untuk mewujudkan misi Program Studi Sejarah.
5.    Sebagai sarana untuk menjaga kesinambungan pengembangan Program Studi Sejarah.
6.    Sebagai alat untuk menilai kinerja Program Studi Sejarah..
D.    Ruang Lingkup
Rencana Strategis Program Studi Sejarah 2006 - 2010 mencakup aspek pelaksanaan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, serta pengembangan sarana dan prasarana. Rencana Strategis ini dimaksudkan juga guna mendorong timbulnya gagasan atau ide baru dalam mengantisipasi globalisasi dengan menjunjung tinggi pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara.
Betapapun baiknya rencana, akan dapat menjadi kenyaataan manakala ada persiapan, kesiapan, komitmen, kesungguhan dan tanggung jawab moral dari semua sivitas program studi sejarah











































BAB II
ANALISIS SITUASI

A.     Analisis Lingkungan Internal
1.            Anslisis Kekuatan
a.    Komitmen yang tinggi dari bidang akademik, administrasi dan keuangan, kemahasiswaan, kemitraan dan kerjasama untuk meningkatakn tatakelola dan organisasi yang sehat, efektif, efisien dan akuntabel.
b.    Jumlah dosen yang berkualifikasi pendidikan S.2  dan S3 semakin meningkat setiap tahun meskipun belum memenuhi nisbah yang memadai berdasarkan kebutuhan program studi yang ada.
c.    Komitmen pimpinan lembaga  dalam penyediaan anggaran penelitian bagi dosen.
d.    Komitmen para dosen Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP HAMZANWADI SELONG untuk melaksanakan  program  penelitian dan pengabdian pada masyarakat serta mengikuti hibah-hibah kompetisi yang diselenggarakan oleh DIKTI.
e.    Tersedianya Local Area Network (LAN) yang akan digunakan untuk mengelola jaringan kerja administrasi yang berbasis ICT.
f.     STKIP HAMZANWADI SELONG dinaungi oleh organisasi kemasyarakatan Nahdlatul Wathan (NW) yang memiliki banyak desa binaan, sehingga membangun kemitraan dengan masyarakat baik perorangan ataupun kelembagaan cukup mudah.
g.    Penulisan karya ilmiah, seperti penyusunan diktat, pengembangan bahan ajar, dan penulisan artikel di jurnal yang disubsidi oleh lembaga.
h.    Kemampuan lembaga menggaji dosen dan staf non akademik baru cukup memadai.   
i.      Regulasi jenis dan sistem pembayaran keuangan telah ditentukan melalui perbankan.
j.      Peningkatan kemitraan MoU bidang akademik dengan dinas Pendidikan dan lembaga/instansi lainnya telah ada dan akan meningkatkan keberagaman kegiatan di Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP HAMZANWADI SELONG.
k.    Hasil akreditasi Program Studi Pendidikan Sejarah menunjukkan kualifikasi yang baik, yaitu terakreditasi B.
l.      Terdapat potensi kapasitas membangun yang besar di kalangan staf akademik untuk menghasilkan karya besar, termasuk kemampuan dalam penyelenggaraan Tridharma secara utuh, apalagi kalau potensi itu dapat dihimpun menjadi kekuatan kolektif melalui manajemen yang baik.
m.   Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP HAMZANWADI SELONG memiliki kredibilitas yang cukup memadai sebagai penyelenggara pendidikan sejarah di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Hal ini didasarkan pada pengakuan secara nasional untuk beberapa jenis program pengembangan seperti hibah kemitraan dua tahun berturut-turut, Penelitian Dosen Muda dan Kajian Wanita setiap tahun rata-rata 1 s.d. 3 judul, dan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) 2 judul.
2.            Analisis Kelemahan
a.      Pengelolaan sistem administrasi dan program akademik belum memenuhi dan melampaui standar pelayanan minimal;
b.      Sasaran mutu pelayanan administrasi keuangan belum menunjukan pelayanan yang efektif, praktis, dan akuntabel;
c.      Sinergi program bidang akademik, keuangan dan administrasi, kemahasiswaan, bidang kemitraan dan kerjasama masih rendah. 
d.      Administrasi akademik masih dikelola secara terpisah satu dengan yang lainnya, tidak dalam satu jaringan kerja yang memanfaatkan sistem informasi akademik yang berbasis ICT.   
e.      Pada aspek penelitian, kuantitas penelitian masih sangat rendah. Penelitian akan dilakukan oleh dosen jika mendapat suntikan dana dari DIKTI dalam bentuk hibah dosen muda, PTK, PPKP dan lainnya. Penelitian belum dilakukan karena kebutuhan pengembangan profesionalisme.
f.       Pada aspek pengabdian masyarakat, kerjasama dalam bentuk jalinan kemitraan dengan masyarakat masih rendah.
g.      Kualifikasi pendidikan dan status kepegawaian dosen belum memadai dengan jumlah mahasiswa dan beban mengajar (rata-rata beban mengajar dosen masih tinggi, yaitu antara 12 – 14 SKS)
h.     Produktivitas sivitas akademika dalam penulisan karya ilmiah, buku ajar, dan keikutsertaan dalam forum-forum ilmiah masih rendah;
i.       Standar baku sistem rekruitmen dosen dan staf non akademik belum ada;      
j.        Pelaksana penjaminan mutu STKIP HAMZANWADI Selong belum memiliki kemampuan dalam melaksanakan sistem penjaminan mutu.
k.      Tunjangan struktural pelaksana penjaminan mutu belum memadai, sehingga berpengaruh terhadap motivasi kerja.
l.       Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP HAMZANWADI SELONG memiliki banyak potensi subjek kawasan yang belum dimanfaatkan secara optimal, baik berupa kepakaran para dosen maupun sarana prasarana kampus.
m.    Keterbatasan dana dan fasilitas laboratorium menyebabkan lembaga ini belum dapat berfungsi secara optimal.
n.     Mobilisasi SDM untuk menjalankan visi dan misi Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP HAMZANWADI SELONG sebagaiman yang diharapkan menuntut peningkatan kesejahteraan yang memadai.
o.      Budaya kerja yang sesuai dengan tuntutan sekolah tinggi modern dan nilai inti yang terkait dengan etos kerja yang tinggi untuk menghasilkan inovasi dalam konteks Tridharma Perguruan Tinggi terutama di bidang pengajaran belum terbangun.



B.     Analisis Lingkungan eksternal
1.    Analisis Peluang
a.    Penerapan UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, UU No. 14/2005 tentang Guru dan Dosen, dan PP No.19 Tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan memberikan kesempatan yang lebih besar sekaligus menuntut lembaga untuk meningkatkan mutu tatakelola administrasi dan program akademik.
b.    Atmosfer akademik yang kondusif memberikan peluang yang sangat luas untuk mensinergikan semua program akademik, keuangan dan administrasi umum, kemahasiswaan, kerjasama dan kemitraan dalam sistem jaringan kerja (network) terintegrasi.
c.    Lembaga-lembaga lain yang menjadi mitra Program Studi Pendidikan Sejarah  banyak yang telah menerapkan pola manajemen yang ideal, efektif, efisien, dan akuntabel sehingga Program Studi Pendidikan Sejarah lebih mudah menjalin kerjasama dalam bentuk magang, konsultasi, dan studi banding dengan lembaga tersebut.
d.    Kepercayaan masyarakat (pengguna lulusan) semakin meningkat yang ditandai dengan semakin tingginya animo masyarakat dalam mengenyam pendidikan di Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP HAMZANWADI SELONG sejak awal pembukaan
e.    Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP merupakan satu-satunya LPTK di NTB yang membuka program studi tersebut.
f.     Ketersediaan beasiswa BPPS untuk dosen-dosen negeri dan swasta memberikan peluang yang sangat luas bagi lembaga untuk memenuhi standar nasional pendidikan dalam bidang kelayakan pendidikan dosen;
g.    Ketersediaan berbagai jenis hibah penelitian yang disediakan secara kompetitif oleh DIKTI dapat meningkatkan produktivitas dosen melakukan penelitian-penelitian dan penulisan karya ilmiah.
h.    Model-model struktur kelembagaan dan tupoksi penjaminan mutu yang digunakan oleh lembaga lain dan dapat dijadikan acuan pembuatan model struktur dan tupoksi lembaga penjaminan mutu di Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP HAMZANWADI SELONG mudah didapatkan dari situs-situs internet.
i.      Otonomi memungkinkan Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP HAMZANWADI SELONG menjalin kemitraan dengan perguruan tinggi lain secara langsung. Melalui kemitraan ini STKIP HAMZANWADI SELONG melakukan rujuk mutu (benchmarking) untuk meningkatkan kualitas, sekaligus memperoleh kesempatan untuk memperluas layanan kepada publik.

2.    Analisis Ancaman
a.    Kemampuan perbankan untuk menerima pemasukan keuangan dari mahasiswa dalam batas waktu yang telah ditentukan sehingga terjadi kerancuan administrasi keuangan. 
b.    Sikap, mental, dan komitmen pelaku organisasi, baik staf akademik atau pun non akadmemik dalam menjalankan program aplikasi berbasis ICT pada setiap bidang tersebut.
c.    Pemenuhan gaji atau honorer yang memadai bagi tenaga pengelola manajemen administrasi dan program akademik.
d.    Sistem penjaminan mutu ekternal perguruan tinggi (SPME_PT) mensyaratkan pengelolaan adminsitrasi akademik yang efektif, efisien, sistematis, dan terintegrasi dalam satu jaringan kerja
e.    Kesediaan dosen dan staf akademik yang telah melanjutkan studi untuk kembali ke lembaga. 
f.     Kesesuaian sistem pengelolaan SDM dengan kebutuhan minimal standar nasional pendidikan pada butir-butir wajib dan pengembangan. 
g.    Rendahnya daya dukung anggaran pendidikan dari pemerintah mengharuskan Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP HAMZANWADI SELONG menggali sumber dana pendamping dan menggunakannya secara efisien.
h.    Kondisi kebutuhan daerah yang dapat dijadikan dasar bagi Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP HAMZANWADI SELONG dalam menyusun program pengabdian pada masyarakat belum tersedia dengan baik.
i.      Persaingan global, perkembangan ipteks, dan tuntutan produktivitas sekolah tinggi menuntut ketersediaan fasilitas pendidikan berstandar internasional, kesiapan SDM, dan sistem manajemen yang handal.
j.      Rendahnya tingkat kesejahteraan yang disebabkan oleh sistem penggajian mengharuskan Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP HAMZANWADI SELONG melakukan revitalisasi kebijakan pada bidang peningkatan kesejahteraan dosen dan pegawai dalam rangka meningkatkan mutu kinerja sekolah tinggi.



















BAB III
VISI, MISI DAN ISU STRATEGIS

A.     Visi, Misi Dan Tujuan Program Studi Pendidikan Sejarah
1.    Visi
Menghasilkan Sarjana Pendidikan Sejarah yang Santri dan  Profesional
2.    Misi
Wujud dari pelaksanaan visi di atas dapat terukur dengan pelaksanaan isi berikut:
1)    Menyelenggarakan pendidikan yang santri dan profesional serta bernutu, dalam rangka menghasilkan sarjana pendidikan sejarah yang berwawasan ipteks dan berakhlak mulia;
2)    Memacu peningkatan profesi dan kemajuan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, khususnya Pendidikan Sejarah.
3)    Mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta mengembangkan kemampuan diri terhadap setiap tuntutan kemajuan dibidang  Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial  khususnya Pendidikan Sejarah.
4)    Mampu mengembangkan kepekaan terhadap lingkungan sosial, sehingga tercipta komunikasi antara lingkungan sosial, alam, dan budaya dengan memperhatikan pluralisme masyarakat, kearifan lokal, dan berbagai kompleksitasnya.
5)    Mampu menghadapi daya saing global dengan membuka aksesbilitas yang sama terhadap kesempatan kerja melalui keunggulan kompeteitif terutama berbasis kompetensi keunggulan sumber daya  manusia.
6)    Mampu menghubungkan kehidupan sosial yang berkepribadian dinamis, kreatif,inovatif, dan berdaya tahan terhadap globalisasi.
3.    Tujuan
Tujuan Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP Hamzanwadi Selong diarahkan untuk menghasilkan lulusan yang berkualifikasi sebagai berikut:
a.  Beriman dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi.
b.  Bersifat terbuka, tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu dan teknologi serta dinamika perubahan sosial dan kemasyarkatan, khususnya yang berkaitan dengan bidang keahliannya.
c.   Mempunyai kemampuan untuk menerapkan pengetahuan serta ketrampilan teknologi yang dimilikinya.
d.  Menguasai dasar-dasar ilmiah serta pengetahuan dan metodologi sehingga mampu menemukan, memahami, menjelaskan dan merumuskan cara penyelesaian yang ada di dalam kawasan keahliannya.
e.  Mengusasai dasar-dasar ilmiah sehingga mampu berpikir, bersikap dan bertindak sebagai ilmuan.
f.    Mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan bidangnya.
g.  Menghasilkan penelitian yang dapat memperkaya khasanah keilmuan dengan menemukan konsep, model, dan paradigma baru di bidang pendidikan dan sejarah yang berbasis pada agama, moral dan etika.
h.  Melakukan pengabdian masyarakat dalam bentuk pembinaan, bimbingan dan konsultasi dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan serta melakukan pemberdayaan masyarakat yang berbasis pada agama, moral dan etika
B.     Isu-Isu Strategis
Konsepsi mendasar yang perlu mendapatkan perhatian adalah mempertajam dan memperdalam wawasan bahwa PT merupakan bagian dari suatu lingkungan dan dari identifikasi faktor lingkungan akan didapat informasi mengenai sumber daya yang dapat dimanfaatkan agar PT dapat tetap hidup dan berkembang. Memandang PT sebagai subsistem dari sistem lokal, sistem nasional, dan sistem global itu artinya  PT hanya dapat hidup dan berkembang apabila keluarannya dapat sesuai dan diterima dengan kebutuhan sistem tersebut.
Dalam cara pandang yang demikian, PT harus selalu memantau dan mengantisipasi perubahan faktor lingkungan (baik internal maupun eksternal). Abad ini ditandai oleh perubahan yang sangat cepat dan pesat. Hakekat perencanaan strategis adalah upaya proaktif untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan internal dan eksternal sehingga mampu tetap hidup, tumbuh dan berkembang dengan meningkatkan daya saing yang berkelanjutan. Atas dasar cara pandang tersebut dapatlah ditetapkan perubahan-perubahan pada lingkungan strategis sebagai berikut:
1.    Perubahan kemampuan pemerintah maupun pihak universitas yang terbatas dalam memberikan anggaran yang memadai bagi kebutuhan rutin dan pengembangan program studi
2.    Perubahan tuntutan masyarakat agar keluarannya lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat.
3.    Perubahan lingkungan pendidikan, makin banyaknya universitas/LPTK baru dan dalam waktu dekat juga akan bermunculan lembaga pendidikan tinggi luar negeri yang menawarkan jasanya di Indonesia. Hal ini menuntut program studi harus mampu terus menerus meningkatkan kualitas agar mampu bersaing.
4.    Perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendasar perlu dikejar dan dikuasi serta dimanfaatkan baik untuk kepentingan pendidikan dan pengajaran, penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat.
5.    Perubahan lingkungan internal khususnya perubahan yang terjadi pada tenaga akademik maupun tenaga administratif, yang mengharapkan kesejahteraan lebih banyak dan jaminan perkembangan karir yang lebih pasti.
 Setelah mengkaji berbagai kondisi internal dan eksternal, dan dengan memperhatikan empat rencana pengembangan STKIP yaitu: pemerataan dan perluasan kesempatan belajar, relevansi pendidikan, peningkatan mutu pendidikan, dan effesiensi pendidikan, maka Prodi Sejarah STKIP Hamzanwadi menetapkan 9 (sembilan) isu strategis yaitu : (1) Citra Program Studi Sejarah; (2) Kualitas keluaran; (3) Penelitian dan Pengabdian masyarakat; (4) Budaya kerja dan budaya akademik; (5) Kualitas sumber daya manusia; (6) Bidang-bidang unggulan; (7) Sistem Informasi manajemen; (8) Kerja sama, aliansi strategis dan jaringan kerja; dan (9) Kemahasiswaan.
Adapun rincian dari isu-isu strategis yaitu sebagai berikut:
1.    Peningkatan Citra Program Studi, hal ini berkaitan dengan:
a.  Cara mempertahankan akreditasi program studi.
b.  Cara menata program studi yang relevan dengan kebutuhan.
c.   cara menciptakan suasana kehidupan kampus yang kondusif bagi keberhasilan PBM.
d.  Cara menjalin hubungan yang lebih inten dan kontinue dengan alumni.
e.  Cara mengidentifikasi produk unggulan yang dapat dihasilkan oleh program studi.
f.    Cara menciptakan mekanisme pelaporan dan akuntabilitas terhadap Stakeholder.
g.  Cara menjalin kerja sama dengan instansi/lembaga lain.
2.    Peningkatan Kualitas Keluaran, hal ini berkaitan dengan;
a.  Cara meningkatkan kualitas PBM.
b.  Cara meningkatkan intensitas pengusaaan bahasa asing terutama Bahasa Inggris dan teknologi informasi bagi mahasiswa dan tenaga pengajar.
c.   Cara menetapkan standar kompetensi lulusan.
d.  Cara mengembangkan dan mereview kurikulum
3.    Peningkatan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, menyangkut :
a.  Cara meningkatkan kualitas pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
b.  Cara mengoptimalisasikan pemanfaatan sarana dan prasarana secara bersama antar program studi STKIP Hamzanwadi Selong.
4.    Peningkatan Budaya Kerja dan Budaya Akademik, meliputi :
a.  Cara meneingkatkan disiplin dan mutu kerja Dosen dan Karyawan.
b.  Cara memotivasi Dosen untuk mengikuti kegiatan ilmiah baik tingkat lokal, nasional maupun internasional.
c.   Cara membuat reward system untuk Dosen, Karyawan dan Mahasiswa yang berprestasi.
d.  Cara meningkatkan profesionalisme tenaga pengajar, tenaga penunjang akademik dan tenaga adminsitrasi.
5.    Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia, berkenaan dengan ;
a.  Cara merencanakan, mengembangankan karier, dan mening-katan kesejahteraan baik bagi Dosen maupun Karyawan.
b.  Cara membangun semangat kerja dan etos kerja.
c.   Cara meningkatkan penguasaan bahasa asing bagi Dosen terutama Bahasa Inggris dan teknologi informasi.
d.  Cara meningkatkan ketrampilan karyawan agar lebih profesional.

6.    Pengembangan Organisasi dan Manajemen, aspek ini mencakup hal-hal sebagai berikut:
a.  Cara merekonstruksi fungsi dan struktur program studi.
b.  Cara membentuk lembaga internal.
c.   Cara pemantapan sistem perencanaan program dan penganggaran terpadu.
7.    Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Masalah ini berkaitan dengan :
a.  Cara menyempurnakan sistem informasi program studi
b.  Cara menyempurnakan sistem database Dosen dan Karyawan.
c.   Cara membuat sistem database penelitian Dosen dan Mahasiswa.
8.    Pengembangan Kerja Sama, Aliansi Strategis, dan Jaringan Kerja Masalah ini berkaitan dengan:
a.  Cara meningkatkan pemberdayaan peran serta masyarakat.
b.  Cara meningkatkan kerja sama (sinergi) antar prodi internal STKIP
c.   Cara meningkatkan kerja sama dan jaringan kerja antara prodi dengan pemerintah daerah, dan lembaga lain baik untuk kegiatan penelitian, pengembangan sistem pendidikan, maupun pengembangan sarana fisik).
9.    Pembinaan Kemahasiswaan, hal ini berkaitan dengan :
a.  Cara meningkatkan kegiatan penalaran, minat, keilmuan, kesejahteraan, profesi mahasiswa.
b.  Cara memberikan kebebasan kepada mahasiswa untuk mengatur organisasinya.
c.   Cara meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam kegiatan ekstrakurikuler.
d.  Cara memperluas pemberian bea siswa.

C.    Prioritas Pengembangan Lima Tahun Ke Depan
Untuk mencapai visi dan misi yang dirumuskan di atas, ditetapkan prioritas pengembangan Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP HAMZANWADI SELONG lima tahun ke depan sebagai berikut:
a.  Peningkatan Mutu Program Pengembangan Bidang Akademik
b.  Peningkatan Mutu Program Pengembangan Bidang Fisik (Sarana dan Prasarana)
c.   Peningkatan produktivitas dosen dalam penelitian dan pengabdian kepada masyarakat nelalui Program Pengembangan Bidang Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat.
d.  Peningkatan Mutu Program Pengembangan Bidang Kemahasiswaan
e.  Pengembangan kerjasama STKIP HAMZANWADI SELONG;
f.    Implementasi prioritas pengembangan di atas didukung oleh strategi dasar berikut:
1.  Kepemimpinan yang transparan, konsisten, dan mengutamakan kebersamaan.
2.  Pengelolaan kelembagaan yang sinergis, efisien, dan produktif.
3.  Profesionalisme dalam manajemen.
4.  Partisipasi aktif, menyeluruh, dan terbuka melalui penguatan peran unit-unit dasar.
5.  Jejaring dan kemitraan pada tingkat lokal dan nasional.
BAB IV
STRATEGI PENGEMBANGAN

Dalam rangka mewujudkan visi dan misi Prodi Pendidikan Sejarah ditempuh melalui pengembangan sumber daya manusia, pengembangan program studi, pengembangan sarana fisik, pengembangan teknologi, pengembangan organisasi dan manajemen, menciptakan lingkungan yang kondusif, dan meningkatkan citra prodi

A.     Pengembangan Kualitas Sumberdaya Manusia
Kebijakan pengembangan kualitas sumberdaya manusia diarahkan dalam rangka :
1.    Meningkatkan jumlah dan kualitas dosen melalui program internal dan eksternal termasuk meningkatnya dosen yang mengikuti program S.2 maupun S.3.
2.    Menggalakkan kegiatan seminar baik yang berskala lokal, regional maupun nasional.
3.    Meningkatkan program pelatihan Bahasa Inggris baik yang bersifat pasif maupun aktif.
4.    Menggalakkan seminar rutin dosen maupun mahasiswa.
5.    Membantu dana untuk TOEFL bagi Dosen yang telah memenuhi syarat.
6.    Membuka Forum Diskusi dalam bahasa Ingris baik bagi pemula maupun bagi yang sudah lancar.
7.    Mengalokasikan dana baik langsung dari Fakultas maupun melalui dana yang dialokasikan ke Jurusan, membantu Dosen untuk mengikuti seminar, lokakarya, maupun pelatihan.
8.    Melakukan pelatihan secara berkala bagi karyawan dalam pengope-rasian sistem informasi akademik, sistem informasi kepegawaian, serta mengikuti pendidikan diklat dan lain sebagainya.
9.    Meningkatkan pola pembinaan akademik dan karier dosen yang sistematik dan berkelanjutan, sehingga mampu meningkatkan moti-vasi dan kinerjanya untuk memenuhi prasyarat kepangkatan akademik.
10. Mengupayakan rekrutmen tenaga ahli senior dari luar untuk diangkat menjadi dosen luar biasa.
11. Meningkatkan mutu alat dan pola rekrutmen untuk menjaring calon Dosen yang potensial.
Arah kebijakan tersebut diupayakan melalui aktivitas-aktivitas sebagai berikut :


Aktivitas yang direncanakan
Indikator kinerja
·  Menyusun perencanaan karier
·  Adanya kejelasan karier
·  Adanya minimal 2 orang dosen mempunyai kualifikasi pendidikan S3
·  Meningkatkan penghasilan
· Kesejahteraan meningkat
·  Membangun semangat dan etos kerja
· Loyalitas meningkat
·  Memotivasi Dosen untuk mengikuti kegiatan ilmiah
· Reputasi Dosen dan prodi meningkat
· Meningkatkan ketrampilan dan profesionalisme kerja staf
·  Adanya kecepatan dan ketepatan dalam bekerja
· Meningkatkan kualitas pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
· Memenuhi kriteria, dan meningkatnya karya ilmiah yang terpublikasi

B.    Pengembangan Program Studi
Kebijakan pengembangan program studi diupayakan dengan cara:
1.    Meningkatkan kehadiran dosen di kelas.
2.    Evaluasi berkala oleh mahasiswa dan peer group.
3.    Menyediakan dana khusus untuk penerbitan jurnal prodi.
4.    Meningkatkan kualitas lulusan melalui penyempurnaan silabus, sistem penilaian ujian semester dan sistem penilaian ujian komprehensif maupun ujian pendadaran.
5.    Pengembangan bidang-bidang unggulan prodi.
Arah kebijakan tersebut diupayakan melalui aktivitas-aktivitas sebagai berikut :

Aktivitas yang direncanakan
Indikator kinerja
·      Mengembangkan dan me-review kurikulum
·      Diperoleh kurikulum yang relevan

·      Menetapkan bidang unggulan Jurusan/Program
·      Adanya keunggulan kompetitif dan komparatif
·      Menetapkan bidang unggulan Pusat Pengembangan
·      Adanya keunggulan layanan

·      Membuka program extention
·      Diperolehnya ijin penyelenggaraan dari DIKTI
·      Meningkatkan kualitas PBM

·      Rata-rata IP mahasiswa tinggi, masa studi pendek
·      Meningkatkan intensitas penguasaan bahasa asing dan teknologi informasi bagi mahasiswa
·      mampu menyerap informasi perkembangan Iptek secara cepat
·      Menetapkan standar kompetensi kelulusan
·      Predikat kelulusan sangat memuaskan

C.    Pengembangan Sarana Fisik
Kebijakan pengembangan sarana fisik diupayakan dengan cara:
1.  Mengurangi rasio antara ruang administrasi dengan ruang akademik.
2.  Mengurangi rasio antara staf pengajar dengan staf administatif.
3.  Melakukan resource sharing.
4.  Meningkatkan sistem pemeliharan.
5.  Mengupayakan dana khusus untuk pemeliharaan.
6.  Membangun ruang audio-visual untuk kegiatan seminar, kuliah tamu.
Arah kebijakan tersebut diupayakan melalui aktivitas-aktivitas sebagai berikut :

Aktivitas yang direncanakan
Indikator kinerja
·      Melengkapi fasilitas laboratorium
·      Kegiatan PBM menjadi lancar
·      Meningkatkan layanan ruang baca
·      Kegiatan PBM menjadi lancar
·      Meningkatkan layanan internet
·      Kegiatan PBM menjadi lancar
·      Menambah ruang kuliah
·      Kegiatan PBM menjadi lancar
·      Mengoptimalisasi pemanfaatan bersama sarana dan prasarana lintas prodi
·      Terciptanya sinergi antar prodi

D.    Pengembangan Teknologi
Kebijakan pengembangan teknologi diupayakan dengan cara:
1.   Penadaan unit komputer untuk dioperasikan di Laboratorium Komputer.
2.  Pengadaan alat peraga komputer (LCD) yang menggunakan paket-paket komputer di kelas.
3. Membuat database kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masya-rakat.
4. Merancang sistem informasi manajemen.
 5. Melakukan pemeliharaan dan modernisasi peralatan.
Arah kebijakan tersebut diupayakan melalui aktivitas-aktivitas sebagai berikut :

Aktivitas yang direncanakan
Indikator kinerja
·      Menyempurnakan Sistem Informasi Akademik
·      Administrasi akademik yang tertib dan aman
·      Menyempurnakan Sistem Informasi Kepegawaian
·      Administrasi kepegawaian yang tertib dan aman
·      Membuat database penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
·      Adanya kemudahan dalam melakukan monitoring
·      Membuka warung informasi teknologi dan layanan perpustakaan
·      Kemudahan mahasiswa dalam mengakses bahan kepustakaan
·      Optimalisasi sistem komputerisasi yang on line
·       Adanya sistem LAN yang terpadu

                 
E.     Pengembangan Organisasi dan Manajemen
Kebijakan pengembangan organisasi dan manajemen diupayakan dengan cara :
1.  Mengembangkan sistem insentif bagi Dosen/Karyawan/Mahasiswa yang berprestasi.
2.  Mengembangkan mekanisme alokasi sumber dana dan sumber daya yang lebih baik.
3.  Mengurangi birokrasi
4.  Menyusun laporan berkala tentang realisasi anggaran.
5.  Menyusun perencanaan kegiatan melalui partisipasi semua komponen.
6.  Melaksanakan sistem evaluasi diri secara berkelanjutan.
Arah kebijakan tersebut diupayakan melalui aktivitas-aktivitas sebagai berikut:

Aktivitas yang direncanakan
Indikator kinerja
·      Merekonstruksi fungsi dan struktur program studi
·      Kemantapan pengelolaan program  studi
·      Membentuk lembaga internal auditor prodi
·      Terciptanya mekanisme kontrol
·      Memantapkan sistem perencanaan program dan penganggaran terpadu
·      Adanya kelancaran dalam pengalokasian dana
·      Melakukan penilaian kinerja Dosen dan Karyawan
·      Dicapainya standar indek prestasi Dosen/Karyawan

F.     Pengembangan Lingkungan yang Kondusif
Kebijakan pengembangan lingkungan yang kondusif diupayakan dengan cara :
1.  Menambah ruangan untuk menunjang kegiatan Dosen dan kegiatan kemahasiswaan.
2.  Menggali peluang kerja sama dengan instansi/lembaga untuk mendapatkan bea siswa.
3.  Menggalakkan kegiatan ekstra kurikuler.
4.  Memberikan kebebasan dan tanggung jawab kepada mahasiswa untuk mengelola organisasinya.
5.  Menyelenggarakan kuliah tamu.
6.  Menambah koleksi ruang baca dengan jurnal-jurnal ilmiah.
7.  Melakukan kunjungan/studi banding ke LPTK  lain yang lebih maju.
Arah kebijakan tersebut diupayakan melalui aktivitas-aktivitas sebagai berikut :

Aktivitas yang direncanakan
Indikator kinerja
·      Meningkatkan disiplin dan mutu kerja dosen dan karyawan
·    Produktivitas dan tangung jawab profesional meningkat
·         Memotivasi dosen untuk mengikuti kegiatan ilmiah
·    Karya ilmiah dipublikasikan di jurnal terakreditasi
·         Membuat reward system untuk Dosen, Karyawan dan Mahasiswa
·     Semangat dan kegairahan kerja meningkat
·         Meningkatkan kegiatan penalaran minat, keilmuan, kesejahteraan dan profesi
·     Peningkatan kemampuan, pengetahuan dan kesejahteraan
·         Memberikan otonomi pengelolaan lembaga kemahasiswaan
·     Adanya kemandirian pengelolaan


G.    Peningkatan Citra Fakultas
Kebijakan peningkatan citra Fakultas diupayakan dengan cara:
1.  Meningkatkan citra prodi melalui penyempurnaan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan, mempertahankan nilai akreditasi, serta melengkapi sarana dan prasarana pendidikan.
2.  Membangun opini masyarakat tentang kebesaran lembaga dengan terus meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan pendidikan baik yang dilakukan oleh tenaga pengajar maupun oleh karyawan.
3.  Mempromosikan lembaga dengan berbagai cara terutama melalui media cetak, elektornika dan internet.
4.  Meningkatkan kredibilitas lembaga dalam lingkungan profesi, pemerintah, pengusaha, dan masyarakat.
5.  Mengupayakan adanya jaringan kerja sama dengan instansi atau dunia pendidikan formal dan nonformal
Arah kebijakan tersebut diupayakan melalui aktivitas-aktivitas sebagai berikut :
Aktivitas yang direncanakan
Indikator kinerja
·      Meningkatkan nilai akreditasi
·      Diiperoleh nilai A (Pembina)
·      Menciptakan suasana kampus yang kondusif
·      Peningkatkan kualitas PBM

·      Menciptakan mekanisme pelaporan dan akuntabilitas
·      Dilaporkannya perkembangan prodi secara berkala dan transparan
·      Membangun Home Page
·      Dikenal secara luas keberadaan prodi
·      Melakukan sinergi antar PTN dan PTS
·      Diperolehnya sinergi dalam pelaksanaan Tri Dharma
·      Melakukan jaringan kerja dengan lembaga/instansi lain terkait.
·      Diperolehnya proyek/program kerja sama

·      Melakukan pemberdayaan peran serta masyarakat
·      Peningkatan kemandirian masyarakat

·      Meningkatkan kegiatan ekstra kurikuler mahasiswa
·      Diperolehnya penghargaan
















BAB V
PENUTUP

Rencana Strategis Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP HAMZANWADI SELONG tahun 2006-2010 merupakan dasar pengembangan Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahunan seluruh unit kerja di lingkungan sekolah tinggi. Rencana Strategis ini selanjutnya dijabarkan ke dalam Rencana Operasional sebagai rujukan dalam penyusunan kegiatan Program Studi Pendidikan Sejarah dan unit kerja lain di lingkungan STKIP HAMZANWADI SELONG, dan dilengkapi dengan indikator kinerja sebagai dasar untuk mengevaluasi keberhasilan dan/atau ketidakberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan.
Apabila terjadi perubahan lingkungan strategis yang tidak terduga, sehingga kebijakan dan program yang telah dirumuskan dalam rencana strategis menghadapi kendala untuk dilaksanakan, maka pimpinan sekolah tinggi dapat melakukan perubahan dengan persetujuan Senat Sekolah Tinggi.
Berhasilnya implementasi Renstra ini sangat tergantung pada pemahaman, kesadaran, keterlibatan dan upaya sungguh-sungguh dari segenap unsur dalam lingkungan Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP HAMZANWADI SELONG, serta dukungan yayasan Pendidikan Hamzanwadi, pemerintah,  dan masyarakat. Keberhasilan pelaksanaan Renstra ini juga menjadi harapan nyata bagi pembangunan pendidikan dan pembangunan masa depan generasi bangsa. Bagi segenap unsur dosen, mahasiswa, dan karyawan Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP HAMZANWADI SELONG hanya tersedia satu jalan untuk mencapai cita-cita luhur yang digariskan dalam Renstra ini, yaitu bekerja keras dan sungguh-sungguh seraya berdoa kepada Allah SWT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar